20131231

Untitled


Gw suka videonya. Simple tapi bagus :)


Post by Alegrium.

20130503

Bekal Penting dari Belanda


Mungkin memang benar Belanda telah menjajah wilayah yang kini adalah Indonesia selama 350 tahun. Dimulai dari tahun 1602, Belanda secara perlahan-lahan menguasai dengan memanfaatkan perpecahaan antara kerajaan-kerajaan kecil yang menggantikan Majapahit. Menggunakan ancaman dan kekerasan untuk dapat memonopoli perdagangan khususnya rempah-rempah di Nusantara. Namun ternyata dari seluruh hal negatif tersebut Belanda memberikan bekal yang sangat penting bagi industri perkebunan di Indonesia.

Pada tahun 1830, Belanda mengangkat Johannes Van den Bosch sebagai gubernur jendral Hindia-Belanda dengan tugas meningkatkan kegiatan pertanian dan perkebunan di Indonesia untuk mendapatkan keuntungan guna menutupi hutang dan kerugian negeri Belanda yang diakibatkan oleh Perang Dunia. Inilah awal dari penerapan sistem tanam paksa atau dalam bahasa Belanda disebut dengan Cultuurstelsel, namun ternyata hal ini juga merupakan awal masuk industri perkebunan modern di Indonesia khususnya di Jawa dan Sumatera.

Pada masa kerajaan di Indonesia, kegiatan perkebunan di Indonesia belum terstruktur dan modern seperti sekarang. Pemilik perkebunan masih menanam secara bebas tanaman apa saja yang mereka ingin tanam. Sebagian dari hasil panen tersebut kemudian diberikan kepada raja yang memerintah. 

Berbeda dengan perkebunan yang didirikan Belanda di Indonesia. Perkebunan-perkebunan tersebut bersifat komersial, menggunakan modal dengan skala besar, kompleks, menggunakan banyak tenaga kerja, memiliki pembagian kerja secara rinci, menggunakan teknologi modern, mempunyai spesialisasi kerja, serta memiliki sistem administrasi dan birokrasi yang baik. Perkebunan-perkebunan ini hanya menanam tanaman-tanaman tertentu tergantung kebutuhan pasar, hal tersebut bertujuan untuk memenuhi komoditi ekspor pasar dunia agar mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Tanam paksa yang sangat memberatkan penduduk mendapatkan kecaman keras dari tokoh dan masyarakat di Belanda. Mereka mengatakan Belanda memiliki hutang budi yang besar kepada Indonesia dan meminta untuk penghapusan kebijakan tanam paksa. Kemudian pada tahun 1870, Undang-undang Agraria (Agrarische Wet) lalu diberlakukan. Undang-undang Agraria ini memberikan hak tanah kepada pribumi dan juga hak sewa pada swasta. Pemerintah kolonial Hindia-Belanda mengijinkan pihak-pihak swasta untuk menyewa tanah maksimal 500 bau (1 bau = 7096,5 m²) dengan jangka waktu 50-57 tahun.

UU Agraria ini melahirkan banyak perkebunan-perkebunan baru nan luas. Perkebunan kina dan teh di Jawa Barat, perkebunan tebu di Jawa Timur, Perkebunan karet dan tembakau di Sumatera. Perkebunan Teh Malabar, 53 Km dari barat daya kota Bandung, adalah salah satunya. Didirikan oleh swasta Belanda bernama Ir.Kerkhoven pada tahun 1890 dengan membuka hutan kurang lebih 300 HA untuk menjadi lahan perkebunan teh. Pada awal tahun 1930an, industri gula di Pulau Jawa bahkan mencapai hingga 200.000 hektar lahan pertanian dan memasok tebu bagi 178 pabrik gula. Pada masa itu Indonesia menjadi salah satu Negara penghasil gula terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai tiga juta ton gula pasir per tahun.

Kereeeeen!

Ternyata dengan memperkenalkan industri perkebunan modern, Belanda memberikan perubahan dan bekal yang sangat penting bagi industri perkebunan di Indonesia.


Refrensi:
Ariefianto, Amdi. 2013. Perkebunan Teh Malabar, Pangalengan, Bandung Tahun 1890-1942, Sebagai Kajian Arkeologi Industri.

Bersenang-senang Dahulu, Bersukses-sukses Kemudian


Kenapa ya lahir pribahasa, “Bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian”? Kenapa tidak “Bersenang-senang dahulu, bersukses-sukses kemudian” ?

Ngomong-ngomong tentang bersenang-senang dan berbahagia. Tahukah kalian bahwa di Erasmus University Rotterdam, Belanda, terdapat seorang profesor kebahagian? Dr. Ruut Veenhoven. Beliau adalah profesor ‘social conditions for human happiness’, pelopor dalam penelitan-penelitian mengenai kebahagiaan. Beliau menawarkan sebuah indikator perhitungan baru untuk mengukur kebahagiaan bernama Happy Life Expectancy (HLE) dimana indikator ini digunakan untuk mengukur Gross National Happiness (GNH). GNH adalah sejauh mana warga negara di suatu negara menikmati kehidupan mereka.

Pada 10 April 2013, UNICEF mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa anak-anak di Belanda adalah anak-anak yang paling bahagia di dunia. Belanda adalah ‘Best Place to be a child’.


 Belanda memiliki profesor kebahagiaan, serta mendapatkan rangking pertama sebagai negara dengan anak-anak terbahagia di dunia. Tidakkah kalian penasaran ada apa dengan Belanda dan ‘kebahagiaan’?

Bangsa Belanda sangat modern dan terbuka dalam hal pernikahan, keluarga, seksualitas, dan dalam cara membesarkan anak. Mereka menerima bahwa orang lain dapat melakukan apa yang mereka sukai dalam kehidupan pribadi mereka. Pada pembagian tugas antara laki-laki dan perempuan, bangsa Belanda juga sangat modern. Mereka menerima gagasan bahwa seorang pria boleh tinggal di rumah dan melakukan pekerjaan rumah tangga sementara istri mereka pergi keluar untuk bekerja. Keterbukaan ini membuat masyarakat bebas dari tekanan sosial dan mereka pun hidup dengan berbahagia.

Paul Vangeert, Profesor Developmental Psychology dari University of Groningen mengatakan bahwa Hubungan keluarga antara orangtua dan anak di Belanda sangatlah baik, mereka sangat komunikatif dan terbuka. Lingkungan masyarakat di Belanda juga sangat demokratis dan bebas. Anak-anak di Belanda lebih rendah terkena tekanan dari lingkungan, orang tua, juga dari teman-teman sepantarannya di sekolah.  Seorang ibu di Belanda mengatakan “I tell my children to go out and play and not come home until their pants are ripped!”

Anak-anak bebas bermain!

Anak-anak mana yang tidak bahagia jika disuruh bermain. Negeri Belanda mempunyai banyak tempat-tempat bermain menarik dan keren. Seperti Netherlands’ Landal Miggelenberg Park di Hoenderloo, atau Madurodam, sebuah taman miniature interaktif yang berlokasi di Den Haag. Di Madurodam kita bisa bermain-main di miniature tempat-tempat penting dan terkenal di Belanda, seperti miniature dari pelabuhan Rotterdam, Bandara Schipol, bahkan miniature dari bendungan Oosterscheldekering.


Taman Miniatur Madurodam

Anak-anak yang bahagia akan tumbuh menjadi orang dewasa yang bahagia. Demikian dengan orang dewasa yang bahagia tentunya akan mendidik dan membesarkan anak-anak yang bahagia.


Taman bermain di Netherlands’ Landal Miggelenberg Park

Dengan menjadi pionir di bidang kebahagiaan, maka tak heran Belanda bisa menjadi pionir dan sukses di berbagai bidang seperti teknologi, seni, wirausaha, agrikultur, dan lain-lain, karena menurut Albert Schweitzer:

"Success is not the key to happiness. Happiness is the key to success. If you love what you are doing, you will be successful"

Bersenang-senang dahulu, bersukses-sukses kemudian.


Refrensi: